Menjadi guru

Impiannya menjadi guru, dulu dan masih hingga saat ini.

Bukan karena kedua orang tuanya juga guru, namun keinginan natural yang terbesit sewaktu kecil ketika dia menikmati momen-momen belajar, belajar matematika pelajaran favoritnya. Dia sewaktu kecil sering heran dengan teman-temannya yang tidak menyukai pelajaran itu karena merasa sulit, darisitulah terbesit pikirannya, “seandainya nanti sudah besar, Aku ingin menjadi guru matematika untuk bisa mengajarkan bahwa matematika itu pelajaran yang mudah”, dan pikiran itu tertanam sangat dalam.

Dulu, dia cukup ‘freak’ terhadap pelajaran itu. seringkali mencoba belajar materi di atas materi yang sedang diajarkan. Belajar materi kelas 4 saat masih kelas 3, penasaran mengerjakan soal pr kakaknya walaupun akhirnya gagal mengerti dan sang kakak kesal karena merasa diganggu. sering dia tidak memperhatikan pelajaran lain dan malah asik mencorat-coret buku bagian belakang dengan melakukan perhitungan soal random yang dibuatnya sendiri, dengan level soal yg lebih sulit dari materi yg diajarkan saat itu. Dia senang akan itu, bahagia, tanpa peduli orang disekitarnya.

Continue reading

Manusia Pembelajar

Bila mendengar istilah ini, langsung keinget sama kaderisasi kuliah di akhir tingkat satu. saya sebetulnya gak terlalu peduli dengan materi yang disampaikan oleh senior pengkader, semua itu hanya terkesan sebagai formalitas, keikutsertaan saya di kaderisasi hanya untuk bisa lebih berkenalan, bersosialisasi dengan teman-teman baru. sebetulnya bukan materinya yang tak penting, namun bagi saya materi yang berkaitan dengan sosial, akhlak, dan tingkah laku sulit untuk diberikan hanya dengan teori dan ajakan. harus ada praktek, dan contoh untuk itu.

Ingat pelajaran PMP atau PPKN sewaktu masih SD dulu? entah sd sekarang masih diajarkan atau tidak, tapi dulu saya belajar tentang pelajaran gotong royong, kerja bakti, musyawarah, dll. ataupun pelajaran agama tentang akhlak. semua materi itu penting, sangat penting bahkan, sayangnya yang saya rasakan materi tersebut hanya diajarkan untuk dihapalkan, menjawab pertanyaan ulangan dengan jawaban perilaku baik ‘hanya’ untuk mendapatkan nilai bagus, dan seakan-akan guru cukup puas untuk menilainya dari nilai hasil ulangan. anak sd yang polos mungkin akan menangkap pelajaran tersebut dan mengingat perilaku baik yang harusnya dilakukan, namun seberjalannya waktu mereka menemukan banyak ketidakidealan dalam ilmu yang mereka dapat. saat mereka tidak menemukan atau sedikit menemukan orang yang menerapkan ilmu tersebut, seringkali ilmu itu diabaikannya.

Continue reading

decide your future

“The future is scary. But you can’t just run back to the past because it’s familiar. Yes, it’s tempting… But it’s a mistake.”

– Robin Scherbatsky (HIMYM)

Ketika kamu berada dalam kondisi untuk menatap masa depan,

saat harus memilih jurusan mana yang akan dipilih di perguruan tinggi,

Saat harus menentukan untuk sekolah kembali, kerja, atau berbisnis,

saat seorang ayah menerima lamaran untuk anak gadisnya,

saat seorang anak miskin harus menentukan melanjutkan sekolah atau bekerja di usianya yg masih muda,

saat kau menerima tawaran kerja dari 2 perusahaan di saat bersamaan,

Saat kau ingin keluar dari pekerjaanmu namun belum jelas arah jalan ke depan,

saat seorang pemimpin harus membuat keputusan di saat genting,

atau saat kamu memilih pasangan hidup untuk menemanimu di sisa usia,

Apa kamu ragu? takut? atau biasa saja?

“If you’re not scared, you’re not taking a chance, if you’re not taking a chance, then what the hell are you doing?”

-Ted Mosby (HIMYM)

“There are certain things in life where you know it’s a mistake but you don’t really know it’s a mistake because the only way to really know is to make that mistake and look back and say. “yup, that was a mistake”. So really, the bigger mistake would be not to make the mistake because then you’ll go your whole life not really knowing if someting is a mistake or not. ..”

-HIMYM

Baiklah, saya mengutip beberapa quotes dari HIMYM mengingat Season 9 dalam waktu dekat akan dimulai. menanti untuk menyaksikan kisah ini. tak usah kau pedulikan tulisan abstract ini.

Racauan malam

Perjalanan menuju ‘pulau impian’ tak semudah yang direncanakan. Peta yang dibuatnya tak banyak membantu, dia terjatuh dan tersesat dalam jurang. berusaha keluar kembali menuju permukaan, mencari cahaya di tengah kegelapan. dipanjatnya tebing, namun terjatuh lagi. rasa putus asa mulai merasuki pikiran, diikuti perasaan frustatif lainnya. tak pernah ia terjatuh sedalam ini sebelumnya.

Dia terus berjalan, sadar bahwa menyerah bukanlah solusi. matanya mulai membiasakan dengan kegelapan. kini dia bisa merasakan bahwa dia tak sendiri disana. banyak orang yang terjatuh, bahkan ada yang jauh lebih dalam. mereka berusaha keluar. beberapa dari mereka tak sendiri, bahu membahu secara tim untuk keluar, ada pula yang naik ke dengan tali ulur dibantu temannya dari permukaan, tak sedikit yang berhasil naik, tak sedikit pula yang jatuh kembali. Setelah di permukaan pun tak sedikit yang jatuh kembali. dia belajar banyak disana. Dia mencoba untuk keluar, mengandalkan sedikit asa tersisa, menuju ‘pulau impian’nya meski harus jatuh berkali-kali. Asa bagai lentera, menjadi penerangan dalam kegelapan menunjukan jalan keluar. semoga tak padam, karena akan membuatnya diam tak bergerak.

Mungkin nanti dia akan bertemu seseorang, memperbesar asa-nya, membantunya untuk keluar. dirinya saat ini terlalu angkuh untuk mendapat pertolongan orang lain, walau dia membutuhkannya. semoga dia bisa menghilangkan sifat buruk itu.

Semoga dia semakin kuat berada disana. tak peduli berapa kali jatuh, aku hanya peduli berapa kali usahanya untuk bangkit kembali.

Aku menunggunya di ‘Pulau Impian’