Salah satu hal berharga dalam perjalanan yang saya lalui adalah ketika bertemu dan mendengar cerita dari seseorang yang usianya jauh lebih tua. orang tersebut bisa saja senior di kantor ataupun orang lain yang bertemu dalam perjalanan. Dalam beberapa tulisan saya sebelumnya pernah saya tulis tentang Mr. D, seorang pensiunan kantor yang masih suka membantu ikut pekerjaan, ataupun tentang supir langganan saya di kota Yogya dan Makassar, mereka orang yang umurnya jauh lebih tua dari saya, tak jauh dari usia ayah. Karena perjalanan hidup mereka yang telah lebih dari setengah abad, banyak cerita dan pengalaman yang bisa mereka share, dan banyak dari cerita merupakan pelajaran berharga.
Dua kali perjalanan ke pulau Sumba, tahun lalu dan pertengahan tahun ini, kurang memberikan kesan mendalam, mungkin karena waktu yang singkat dan tak banyak yang saya lakukan disana. Perjalanan ke-3 ke tempat ini, pertengahan September lalu mulai memberikan kesan berarti, rasa kesal, emosi, pusing, penuh tekanan namun dibalik itu saya bertemu dengan orang-orang yang memberi banyak pelajaran hidup. Saya bertemu dengan banyak orang-orang pintar dengan pendidikan tinggi, S2 ataupun S3, berinteraksi dengan mereka terkait pekerjaan yang sedang dilaksanakan, ada ilmu yang saya dapat walau kami sering berdebat. tapi bukan terkait ilmu itu yang ingin saya ceritakan dalam tulisan ini.