Apa kabar kawan?
sudah lama tidak mendengar kabar PALAPA?
mungkin banyak yang belum tau atau bahkan sudah tau klo Palapa 3 saat ini dalam proses survey pencarian desa. dan saat ini sudah ada 7 dsa yang telah disurvey antara lain :
survey 1 : Desa Cigomentong, Kab Sumedang
survey 2 : Kec Cihurip, Kab Garut
survey 3 : Desa Girimukti, Kab Tasikmalaya
survey 4 & 5 : Desa Bunikasih Kab Subang & Desa Cibuluh Kab Cianjur
survey 6 : ada yg bisa mengingatkan saya kemana itu??
survey 7 : Kampung Cimarel, Kab Bandung Barat
untuk pertamakalinya dari 7 survey yang ada, survey ke-7 merupakan survey yang ZERO ACCIDENT!! sooooooh…..
hal ini sangat membanggakan karena biasanya setiap survey selalu diiringi dengan suatu accident baik itu jatu dari motor, mobil mogok, nyasar, dll…
Ok, kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya yang ikut kawan2 pengmas dalam survey ini…
survey ke kampung Cimarel dilaksanakan setelah kita bertanya pada ‘om google’ tentang desa yg belum dapat listrik. dan akhirnya ‘om google’ menjawab : “http://bataviase.co.id/node/117002” dimana dalam artikel bertanggal 3 Maret 2010 itu mengabarkan bahwa kampung cimarel masih gelap gulita. dengan sigapnya anak2 pengmas HME langsung mempersiapkan keberangkatan dan cabuuuuuutttt……..
Sabtu, 16 Oktober 2010
Jarkom hari sebelumnya menyuruh kumpul di HME jam stgh 7 dan oleh sebab itu akhirnya saya menginap (lagi) di HME biar ga telat. jam 6 saya terbangun dari tidur, tidak lupa langsung sholat subuh karena emang ‘geus burit’ mun ceuk urang sunda mah.. sudah jam stgh 7 dan belum ada yg datang. 7.38 mulai datang sang menko “Dimas Agil” dan beberapa menit kemudian datanglah sang mentri “Zaki Mujahid” berarti kami hanya tinggal menunggu sisa 1orang lagi yaitu hakim yang masih berada di kosan. jam setengah 8 kami mulai meninggalkan HME menuju gerbang belakang, sembari menunggu hakim kami sarapan dulu.. selesai makan dan hakim pun telah datang, kami pun bersiap untuk berangkat dengan muka ceria…
Bismillah…
bermodalkan hasil pencarian google maps, dan nama lokasi kami pun berangkat menuju lokasi. emangnya itu doank cukup buat menuju lokasi?? tentu saja cukup karena kami menggunakan navigasi terpercaya dalam setiap survey yaitu “Naviagasi Punten”. yang belum tau apa itu Navigasi punten, sedikit saya jelaskan,, saat anda sedang kebingungan dalam menentukan jalan mana yang anda lewati, parkirkan kendaraan anada ke sebelah kiri kemudian cari seseorang/kumpulan orang dan mulailah bertanya :
“punten pa, bade tumaros, ari ka desa *** ka palih mana”
“punten teh, ari desa *** kamana nya? tebih keneh teu”
“punten a, …”
“punten jang, … “
dan dengan navigasi itu kami selalu sampai di tempat tujuan pada setiap survey. klo orang jam dulu bilang “
malu bertanya sesat di jalan”
Perjalanan cukup panjang dan sesekali kami pun sempat beristirahat untuk sekedar nyemil di warung
seperti survey2 sebelumnya lokasi yang kita tuju memang bukanlah daerah yang mudah untuk dilalui, dan begitu pula dengan survey kali ini jalan berbatu nan panjang mesti kita lewati kurang lebih satu jam perjalanan jalan tanah berbatu..
akhirnya setelah perjalanan yang cukup melelahkan kami pun sampai di kampung cimarel jam 1 siang..
Alhamdulillah…
kami pun beristirahat sejenak sekalian briefing untuk kegiatan yang akan kami lakukan selanjutnya dan sekalian juga kami makan mie untuk mengganjal perut kami yang sudah mulai ‘berteriak’..
oh iya,, saat kami melakukan navigasi punten kami sempat bertanya tentang kondisi kampung cimarel ini dan sebagian besar (bisa dibilang semuanya) mengatakan bahwasanya kampung cimarel sudah mendapat listrik dan memang itu belum lama ini. dan sesampainya disini kami membuktikan dengan kepala mata saya sendiri bahwasanya di kampung cimarel ini memang sudah mendapat asupan listrik dari PLN..
Mengetahui kampung cimarel sudah mendapat listrik kami tidak langsung pulang. kami berniat mewawancarai kepala RT untuk medapat informasi yang lebih detail mengenai listrik di kampung cimarel ini. sebelum lanjut, sholat dulu tentunya.. perjalanan dilanjutkan menuju rumah pa RT yang bernama pa djaka.
setelah sempat mengetok pintu berkali-kali akhirnya istri pa djaka membuka pintu untuk mempersilahkan kami masuk ke rumahnya. hal yang menarik perhatian saya saat masuk ke rumah itu adalah adanya TV dan DVD yang terlihat masih BARU. kami pun akhirnya bisa bertemu dengan pa RT dan mewawancarai beliau. dari hasil wawancara yang kami lakukan kami mendapat kesimpulan bahwa
kampung cimarel sudah mendapat listrik dari PLN pada tanggal 13 Maret 2010 atau bisa dibilang 10 hari dari artikel yang kami dapat. untuk mendapat listrik ini, warga kampung cimarel mengajukan proposal ke pemda setempat. proposal ini telah dibuat oleh warga kampung cimarel dari tahun 2000 (sebelum itu bahkan) setiap tahunnya dan akhirnya permintaan warga itu baru terealisasi pada Maret 2010. cukup lama penantian warga kampung cimarel untuk mendapatkan listrik dari PLN. entah kenapa listrik baru masuk tahun 2010 padahal proposal selalu diajukan setiap tahun dari tahun 2000. alasan keterlambatan ini mungkin banyak hal, mungkin ada daerah yang memang lebih membutuhkan dari kampung cimarel ini, mungkin PLN lebih memfokuskan untuk melistriki daerah yg lebih mudah terjangkau terlebih dahulu, mungkin dana APBD sudah full dan belum bisa dialokasikan untuk kampung cimarel, mungkin …, dll.
ya banyak kemungkinan akan keterlambatan itu tapi kita mesti tetap mengucapkan selamat kepada PLN yang telah melistriki salah satu daerah terpencil yang saya akui sulit untuk dijangkau tapi mereka telah melakukannya. saya harap terget PLN untuk “75 tahun Indonesia merdek, 100% rasio elektrifikasi” (eh, bener ga sih,, agak2 lupa.. cmiiw) dapat terlaksana dengan baik..
Hal lain yang saya dapat dari wawancara itu,, setelah adanya listrik ini warga cukup senang akhirnya dapat menikmati listrik, malam sudah tidak gelap lagi, dan kini mereka bisa menonton TV. beli TV, DVD, kulkas setidaknya itulah yang dilakukan pa RT setelah mendapat listrik. hmmm,, itu bukanlah sesuatu yg salah tapi semoga saja mereka bisa memanfaatkan listrik itu sebaik2nya dan bukan hanya untuk hal yang konsumtif..
Perjalanan kami di kampung cimarel berakhir,, mungkin kampung cimarel memang belum berjodoh dengan kami. saatnya kami pulang…
dan sebelum ke bandung,, kami sempatkan berfoto2 dulu,, hahaha…
sampai jumpa di kisah selanjutnya…
————————————————————-
Pesan sponsor :
Ini baru awal dan perjalanan masih panjang,, kumpulkan semangat, mari bergerak..
“Karena satu Tindakan mengalahkan seribu Ucapan”
by Palapa HME
“Hanya ada satu yang menajdi Negaraku, ia tumbuh dengan perbuatan dan perbuatan itu adalah perbuatanku”
by Dr Sudjana “John” Sapiie (saat pidato dies ITB 1987)
Coming Soon
HME Masuk Desa
Dengarkan, Lakukan, Sebarkan
info yang menarik untuk dibaca…
izin nyimak ya…
di tunggu kunjungan baliknya…
by auto loan refinancing
haduh si akang eta teh kampung sim abdi kang
waduh, punten atuh kang upami aya kalepatan tinu tulisanna.